Akuntansi sosial merupakan akuntansi yang tidak hanya fokus pada uang saja, tapi juga melihat dampak sosial dan lingkungan dari kegiatan bisnis sebuah perusahaan.

Ini seperti memberi gambaran yang lebih luas, bukan cuma tentang profit, tapi juga tentang bagaimana sebuah perusahaan itu berkontribusi (atau malah sebaliknya, ‘nyusahin’) masyarakat dan lingkungan sekitar.

Jenis-Jenis Akuntansi Sosial

Ada beberapa jenis dalam akuntansi sosial, sebagai berikut.

1. Laporan Keberlanjutan (Sustainability Reporting)

Ini laporan yang nunjukin gimana perusahaan mengelola masalah lingkungan, sosial, dan ekonomi. Misalnya, ngelaporin soal penggunaan energi, emisi gas rumah kaca, atau program CSR (Corporate Social Responsibility).

Contoh kasusnya seperti ini supaya ada bayangan.

Bayangin ada perusahaan telekomunikasi besar di Indonesia, misalnya ‘PT Komunikasi Nusantara’. Dalam laporan keberlanjutannya, mereka mungkin ngelaporin tentang program pengurangan emisi karbon dengan cara mengimplementasikan teknologi hijau di seluruh operasionalnya. Atau, mereka juga bisa cerita soal program CSR mereka yang fokus ke digitalisasi pendidikan di daerah-daerah terpencil.

2. Laporan Lingkungan (Environmental Reporting)

Khusus ngelaporin dampak bisnis terhadap lingkungan, kayak polusi udara, penggunaan air, dan pengelolaan limbah.

Masih bingung? Coba aku kasih contoh permisalan aja ya.

Kita ambil contoh perusahaan pertambangan, seperti ‘PT Tambang Hijau’. Dalam laporan lingkungannya, mereka bisa jelasin tentang cara mereka mengelola limbah tambang untuk mengurangi dampaknya terhadap lingkungan, seperti memakai teknologi pengolahan air limbah yang canggih. Mereka juga mungkin ngelaporin tentang reboisasi di area-area bekas tambang.

3. Laporan Sosial (Social Reporting)

Fokus ke dampak sosial perusahaan, seperti kebijakan tenaga kerja, kontribusi untuk komunitas lokal, atau inisiatif kesehatan dan pendidikan.

Misalnya, ada perusahaan manufaktur besar, ‘PT Industri Maju’. Dalam laporan sosialnya, mereka mungkin ngomongin tentang program-program pelatihan kerja untuk masyarakat lokal, atau inisiatif kesehatan dan keselamatan kerja bagi karyawannya. Selain itu, mereka juga bisa melaporkan tentang kontribusi mereka dalam pembangunan infrastruktur di komunitas sekitar pabrik, seperti pembangunan sekolah atau klinik kesehatan.

Contoh Akuntansi Sosial di Kerjaan

Bayangin ada perusahaan minuman yang merilis laporan tahunan mereka. Selain ngomongin tentang berapa banyak keuntungan yang mereka dapat, mereka juga ngelaporin berapa banyak limbah yang dihasilkan dan upaya mereka untuk ngurangin limbah tersebut.

Atau, misalkan mereka punya program buat membantu petani lokal yang menyuplai bahan baku, dan ini semua masuk dalam laporan sosial mereka. Ini penting karena bisa nunjukin ke publik bahwa perusahaan tersebut gak cuma ngejar duit aja, tapi juga peduli sama lingkungan dan masyarakat.

Jadi, akuntansi sosial tuh penting banget buat nunjukin gambaran yang lebih jelas dan komplit tentang dampak sebenarnya dari sebuah perusahaan.

Jangan lupa juga bahwa setiap profesi itu ada kode etiknya, apalagi kode etik untuk profesi akuntan. Simak penjelasannya di “Prinsip etik profesi akuntan“, tujuannya supaya pelaksanaan akuntansi sosial sesuai dengan etik yang sudah diatur.

Write A Comment