Pernahkah kalian berpikir, apa sih yang menjadi dasar dalam menyusun informasi akuntansi? Di dunia akuntansi, ada beberapa prinsip dasar yang harus kita pahami dan terapkan. Kita tidak bisa asal-asalan, lho, dalam menyusun laporan keuangan.

Nah, di artikel kali ini, Aku mau mengajak kalian untuk mengenal lebih jauh tentang prinsip-prinsip akuntansi yang menjadi fondasi penting dalam dunia akuntansi dan ini relevan dengan materi kelas 12 kalian di SMA pastinya.

Berikut penjelasan prinsip-prinsip dalam akuntasi.

1. Basis Akrual (Accrual Basis)

Pertama, ada prinsip Basis Akrual. Prinsip ini mengatakan bahwa kita harus mencatat pendapatan dan beban di saat transaksi terjadi, bukan saat kas diterima atau dibayar. Ini penting, guys, karena dengan cara ini, laporan keuangan kita akan lebih akurat dalam mencerminkan kondisi keuangan perusahaan.

Untuk memahami prinsip ini, coba deh baca contoh berikut ini.

Dalam sebuah perusahaan X menerima pesanan dan mengirimkan barang pada bulan Desember, tetapi pembayaran dari pelanggan diterima pada bulan Januari tahun berikutnya.

Jadi, menurut prinsip Basis Akrual, pendapatan dari penjualan ini harus dicatat pada bulan Desember, saat barang dikirimkan, bukan pada Januari saat pembayaran diterima.

2. Kelangsungan Usaha (Business Continuity)

Nah, prinsip kedua adalah Kelangsungan Usaha. Prinsip ini beranggapan bahwa perusahaan akan terus beroperasi di masa yang akan datang. Jadi, saat kita menyusun laporan keuangan, kita harus memikirkan bagaimana aset dan kewajiban akan memberikan manfaat atau membebani di masa depan.

Masih bingung kalo hanya definisi saja? Simak permisalan contoh berikut.

Sebuah perusahaan membeli sebuah mesin dengan masa pakai 10 tahun. Dalam laporan keuangannya, perusahaan tersebut mengamortisasi biaya mesin tersebut selama 10 tahun, mengasumsikan bahwa perusahaan akan terus beroperasi dan menggunakan mesin itu selama periode tersebut.

3. Kesatuan Usaha (Business Entity)

Selanjutnya, kita punya prinsip Kesatuan Usaha. Prinsip ini penting banget, nih. Prinsip ini menggarisbawahi bahwa aktivitas keuangan pribadi pemilik harus dipisahkan dari aktivitas keuangan usahanya. Jadi, tidak boleh campur-aduk, ya!

Contohnya kayak apa sih?

Misalnya ada seorang pemilik usaha yang membeli sebuah laptop untuk keperluan pribadi menggunakan rekening bank perusahaannya. Menurut prinsip Kesatuan Usaha, pembelian ini tidak boleh dicatat sebagai aset perusahaan karena laptop tersebut digunakan untuk keperluan pribadi pemilik dan bukan untuk keperluan usaha.

4. Pengaitan Biaya (Relevancy)

Terakhir, ada prinsip Pengaitan Biaya. Prinsip ini berkaitan dengan bagaimana kita mengaitkan biaya dengan pendapatan. Setiap beban yang kita catat harus relevan dengan pendapatan yang dihasilkan. Ini agar laporan keuangan kita bisa memberikan gambaran yang jelas tentang keuntungan dan kerugian.

Contoh singkat untuk memahami ini.

Perusahaan AMBIS melakukan kampanye iklan pada bulan Juli untuk produknya yang akan diluncurkan pada bulan Agustus. Biaya iklan ini harus diakui sebagai beban pada bulan Agustus, bertepatan dengan saat pendapatan dari penjualan produk tersebut diharapkan terjadi, bukan pada bulan Juli saat iklan tersebut ditayangkan.

Kesimpulan

Jadi, dapat diringkas bahwa ilmu akuntasi itu mempelajari 4 prinsip, yaitu prinsip Basis Akrual, Kelangsungan Usaha, Kesatuan Usaha dan Pengaitan Biaya.

Nah, itulah beberapa prinsip dasar dalam akuntansi yang harus kita pahami. Dengan memegang teguh prinsip-prinsip ini, kita bisa memastikan bahwa informasi keuangan yang kita susun tidak hanya akurat tapi juga dapat dipercaya.

Jangan lupa, ya, terapkan prinsip-prinsip ini dalam menyusun laporan keuangan kalian. Semoga lancar ujiannya juga buat kelas 12. Kalau mau dapat materi lain tentang Ekonomi, bisa langsung cek di topik Materi Ekonomi SMA.

Write A Comment